METODE ILMIAH
- PENGERTIAN
METODE ILMIAH
Metode
ilmiah merupakan suatu pengajaran terhadap kebenaran yang diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh
interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak
untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan
kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai
hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama.
- TUJUAN
PENULISAN ILMIAH
1. Sebagai
wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk
tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
2. Menumbuhkan
etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya
tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
3. Karya
ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat
membacanya.
4. Membuktikan
potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
5. Melatih
keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
- SIKAP
METODE ILMIAH
Sikap metode ilmiah
terdiri dari:
1. Efisien dalam
penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu).
2. Terbuka (dapat
dipakai oleh siapa saja).
3. Teruji (prosedurnya
logis dalam memperoleh keputusan).
- LANGKAH
– LANGKAH METODE PENELITIAN ILMIAH
- Perumusan
masalah
Proses
kegiatan ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada sesuatu hal. Ketertarikan ini
karena manusia memiliki sifat perhatian. Pada saat kita tertarik pada sesuatu,
sering timbul pertanyaan dalam pikiran kita. Perumusan masalah merupakan
langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut
menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkan masalah
tersebut. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta
dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan objek
tersebut. Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan
masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
- Pembuatan
kerangka berfikir
Pembuatan
kerangka berfikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antar
berbagai faktor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan.
Pembuatan kerangka berfikir menggunakan pola berfikir logis, analitis, dan
sintesis atas keterangan-keterangan yang diperoleh dari berbagai sumber
informasi. Hal itu diperoleh dari wawancara dengan pakar atau dengan pengamatan
langsung.
- Penarikan
hipotesis.
Hipotesis
merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan
hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan
oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun hipotesis. Masalah
yang dirumuskan harus relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali
dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian
sebelumnya.
- Pengujian
Hipotesis/eksperiment
Pengujian
hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan
berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang
dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan
kesimpulan. Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang
relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat
bukti-bukti yang mendukung hipotesis.
- Penarikan
kesimpulan
Penarikan
kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu
ditolak atau diterima. Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian
dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan. Syarat
keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan
ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebenarannya. Melalui kesimpulan maka
akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan
kebenarannya.
SIMPULAN:
Metode Ilmiah sebagai
wahana peneguh Ilmu Pengetahuan, dengan cara:
- Mengadakan deskripsi, menggambarkan
secara jelas dan cermat hal-hal yang dipersoalkan.
- Menerangkan/Eksplanasi, menerangkan
kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa peristiwa/gejala.
- Menyusun Teori, mencari dan merumuskan
hukum-hukum mengenai hubungan antara kondisi yang satu dengan yang lain atau
hubungan peristiwa yang satu dengan yang lain.
- Membuat Prediksi/Peramalan, membuat
ramalan, estimasi dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang bakal terjadi
atau gejala-gejala yang akan muncul.
- Melakukan Pengendalian, melakukan
tindakan guna mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala.
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
http://id.shvoong.com/how-to/writing/2222452-pengertian-ciri-dan-syarat-karya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar