KARANGAN
ILMIAH
Timbangan
Buku
Pengertian
dan Tujuan Resensi adalah tulisan timbangan suatu hasil karya atau wawasan
tentang baik dan kurang baiknya kualitas suatu tulisan yang terdapat dalam
suatu karya. Resensi dapat pula diartikan sebagai suatu tulisan yang
memberikan penilaian terhadap suatu karya baik fiksi maupun nonfiksi dengan
cara mengungkapkansegi keunggulan dan kelemahannya secara objektif.
Timbangan
Pustaka
Pustaka
adalah halaman terakhir yang di buat untuk mengetahui data-data yang di ambil
dari sumber-sumber yang ada dalam buku,majalah,komik,maupun dari
internet.supaya pembaca dapat mengetahui dasar dari pembuatan buku ini supaya
tidak di bilang copy paste/menjiplak karya orang lain.karena setiap mengambil
data tidak mencantumkan sumber/penerpit/nama orang pengarang akan di kenakan
pidana dalam pasal yang ada di indonesia.
Ringkasan
Ringkasan
adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang
singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu
dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah
ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan
membuat ringkasan, kita mempelajari caraseseorang menyusun pikirannya
dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan
penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan
penulis.
Ciri-ciri
ringkasan:
1.
Inti
tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
2.
Kerangka
dasr masih tampak jelas
3.
Memangkas
gagasan utama menjadi lebih ringkas
4.
Tujuannya
untuk memangkas gagasan.
LAPORAN
ILMIAH
Ciri-ciri
laporan ilmiah
Dari
sudut pandang tujuannya, selera pembacanya, bentuk dan sifatnya, Mukayat
berpendapat bahwa laporan itu berbeda dari prosa ilmiah lainnya dalam aspek-aspek
berikut. Berikut adalah Ciri-Ciri Laporan Ilmiah.
1. Pembacanya seorang atau sekumpulan orang
tertentu.
Laporan
dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu
diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli
terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada
pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet
atau selebaran.
2. Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan
atau perintah itu biasanya berupa laporan panjang yang terdiri atas:
halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian
pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas
judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam
surat-menyurat formal.
3. Laporan itu bersifat sangat objektif,
maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan,
kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifi k. Jika dibuat
suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus
dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau
bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari
bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
4. Bahasa dan nadanya formal. Kata ganti
orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan
pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca
terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus
tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata
dan ungkapan yang ceroboh.
5. Judul, subjudul, dan sub-sub judul, disusun
dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Dalam Kamus Bahasa
Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang hanya
mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang
disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
Persyaratan
pembuatan laporan ilmiah
Mukayat
Brotowidjojo mengemukakan juga persyaratan bagi pembuat laporan
ilmiah itu yang menurutnya sama seperti bagi penulis karya
tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut.
1.
Memiliki
pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan
tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang
lain.
2.
Memiliki
sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan
tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan
pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila adahal-hal yang
tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa
sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca
laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isiseluruh
laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau
dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
3.
Bersifat
objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan
rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi
itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan
bagi dirinya sendiri.
4.
Pembuat laporan
itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu
dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau
pernyataannya tentang fakta.
5.
Kemampuan
untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis.
Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang
berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan
uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan.
Pelapor tidak boleh membuat kesamarataan berdasarkan beberapa data
saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang
diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
6.
Kemampuan
mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur
sistematis, mantik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu
perencanaan dan penalarannya.
7.
Pengertian
akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang
atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang
dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai
sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta
bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.
8.
Hal yang
perlu dicatat menurut Mukayat sebagai prinsip utama yang harus dipegang
teguh oleh penulis laporan ialah bekerja secara konstan untuk menghemat
tenaga dan mental pembacanya. Laporan ilmiah disesuaikan dengan
situasinya. Pelajari segala sesuatu terlebih dahulu untuk persiapan penulisan
laporan ilmiah.
Macam-macam
laporan ilmiah
Untuk
mengemukakan tentang macam laporan ilmiah, penjelasan Mukayat D.
Brotowidjoyo1 sangatlah berarti. Mukayat melihat bahwa informasi
yang disajikan dalam laporan itu dapat bermacam-macam. Kemungkinan
isinya menyangkut pekerjaan yang sedang berlangsung atau yang sudah
selesai atau menyangkut hasil uji atauanalisis suatu varietas benda,
sajian hasil penelitian atau penyidikan. Menurutnya, sulit untuk melakukan
klasifi kasi mengingat bahwa berbagai laporan sangat variatif dan
sifat-sifatnya tidak menentu. Walaupun demikian menurut Mukayat beberapa
ahli condong untuk membagi macam-macam laporan tersebut.
1.
Laporan Periodis
Laporan
yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan
informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan,
triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah
atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh - contoh laporan
periodis.
2.
Laporan Kemajuan
Laporan
yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana
usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
3.
Laporan Hasil Uji
Laporan
yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang
pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi
suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
4.
Laporan Rekomendasi
Laporan
yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap
sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan
tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat
cara menaikkan efisiensinya.
5.
Laporan Penelitian
Laporan
yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui
sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data
akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian,
universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah,
dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan
itu.
Dengan
melihat penggolongan laporan ilmiah tersebut, suatu prinsip yang dapat
ditemui dalam setiap laporan ilmiah adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang
mungkin berbeda-beda menurut setiap bidang ilmu. Walaupun sangat beragam
dan variatif, macam laporan ilmiah dapat dikategorikan menjadi hal-hal
berikut.
1. Laporan
kemajuan, yaitu laporan yang disampaikan untuk melihat perkembangan
kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat kemungkinan
munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.
2. Laporan
akhir; laporan ini dapat didahului laporan kemajuan untuk melihat
pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan dalam usulan penelitian,
laporan kemajuan, dan laporan akhir.
3. Laporan
berkala; disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter
keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh
suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.
4. Laporan
hasil uji; laporan ini perlu juga menyertakan rekomendasi, setelah
disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan
menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.
Sistematika
Penulisan
Pada
dasarnya ada dua bentuk sistematika penulisan ilmiah , yaitu penulisan proposal
penelitian dan laporan hasil penelitian. Pada umumnya sistematika penulisan
proposal penelitian danpenulisan laporan penelitian sebagai berikut :
A. BAGIAN AWAL
1.
Halaman
judul
2.
Halaman
persetujuan dan pengesahan (pada laporan penelitian ,sebelum halaman kata
pengantar dicantumkan intisari /abstrak)
3.
Halaman
kata pengantar atau prakata
4.
Daftar
isi
5.
Daftar
tabel (jika ada)
6.
Daftar
gambar (jika ada)
7.
Daftar
lampiran (jika ada)
B.
BAGIAN
UTAMA
1. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penelitian
d. Ruang lingkup
e. Manfaat penelitian
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a. Landasan teori/ tinjauan teoretis
b. Kerangaka teori
c. Kerangka konsep
d. Hipotesis atau pertanyaan penelitian (jika
ada hipotesis)
3. BAB III METODE PENELITIAN ATAU CARA
PENELITIAN
a. Jenis penelitian
b. Populasi sample (untuk penelitian disertai
unit penelitian )
c. Variabel penelitian (untuk penelitian
laboratorium / eksperimental, sebelum variabel penelitian dicantumkan bahan dan
alat)
d. Definisi operasioanal variabel atau istilah
–istilah lain yang digunakan untuk memberi batasan operasional agar jelas yang
dimahsud dalam penelitian itu.
e. Desain / rancangan penelitian ( tidak harus ,
kecuali pada penelitian eksperimental)
f. Lokasi dan waktu penelitian
g. Teknik pengumplan data.
h. Instrumen penelitian yang digunakan
i. Pengolahan dan Analisis data
4. BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan pada dasarnya merupakan inti dari
sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis menyajikan secara cermat hasil
analisis data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori
yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
5. BAB V – PENUTUP
Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran
dari laporan ilmiah tersebut. Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis
dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan
diperoleh dari uraian analisis, interpretasi dan deskripsi yang telah ditulisan
pada bagian analisis dan pembahasan. Untuk menulis simpulan, penulis perlu
mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang hasil apa yang paling penting
dari penelitian yang dilakukan. Jawaban dari pertanyaan tersebutlah yang
dituliskan pada bagian simpulan. Pada bagian akhir, biasanya simpulan disertai
dengan saran mengenai penelitian lanjut yang dapat dilakukan.
C. BAGIAN AKHIR
Terdiri dari Daftar
pustaka dan Lampiran – lampiran; Instrumen penelitian, Berbagai
data sekunder yang diperlukan, Anggaran penelitian, dan Jadwal
penelitian.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar