Nama : Rinda Aulia
NPM : 26211231
Kelas : 3EB06
KARANGAN ILMIAH, NON ILMIAH DAN SEMI ILMIAH
1. Karangan Ilmiah
Pengertian Karangan Ilmiah
Menurut
Brotowidjoyo, karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuanyang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya
ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Karangan Ilmiah
atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan
cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan
non ilmiah memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu
sama lainnya, di dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara
semua jenis karangan tersebut.
Hal-hal yang harus ada dalam
karya ilmiah antara lain:
1. Karya
tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan
karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.
3. Alur
pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya
tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang
tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya
tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam
hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya
tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
Ciri – Ciri Karya Ilmiah:
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek
yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
a. struktur sajian
Struktur sajian
karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan),
bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan
pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang
ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian
penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang
tindak lanjut gagasan tersebut.
b. komponen dan substansi
Komponen karya
ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung
pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
c. sikap penulis
Sikap penulis
dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya
bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan
kata ganti orang pertama atau kedua.
d. penggunaan bahasa
Bahasa yang
digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Selain ciri-ciri diatas karangan
ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
- Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan
tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
- Kelogisan. Artinya keterangan yang
dikemukakan masuk akal.
- Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung
pada hal yang pokok.
- Keobjektifan. Artinya semua keterangan
benar-benar aktual, apa adanya.
- Keseksamaan. Artinya berusaha untuk
menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
- Kesistematisan. Artinya semua yang
dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
- Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas
secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
Macam – macam karangan ilmiah:
Ada berbagai macam karangan
ilmiah, berikut diantaranya :
-
Laporan penelitian. Laporan yang ditulis
berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas
dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen
Kebudayaan, dsb.
-
Skripsi. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar
akademik sarjana strata satu (Si).
-
Tesis. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar
akademik strata dua (S2), yaitu Master.
-
Disertasi. Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar
akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
-
Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan
tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
-
Laporan kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang
ada yang dilandasi dengan teori.
Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya
ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan
ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
· Karya
Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada
umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu
pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu
pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya
pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
· Karya
Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah
jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi,
atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah
yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi,
yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk
jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
· Buku
Ilmiah
Buku ilmiah
adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah
penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat
berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
2. Karangan Semi Ilmiah
Pengertian Karangan Semi Ilmiah
Karangan semi
Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut
metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya
bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang
dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan
fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal
tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena
sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut
ialah karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik,
anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah
atau ilmiah popular, yaitu :
-
Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
-
Fakta yang disimpulkan subjektif;
-
Gaya bahasa formal dan popular;
-
Mementingkan diri penulis;
-
Melebih-lebihkan sesuatu;
-
Usulan-usulan bersifat argumentative;
-
dan Bersifat persuasive.
Sifatnya :
-
bersifat argumentative dan Bersifat persuasive.
Macam-macam Jenis karangan semi
ilmiah yaitu
-
Artikel
-
Editorial
-
Opini
-
Tips
-
Reportase
-
Resensi buku : Resensi buku adalah bentuk
konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku.
3. Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah
adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Tulis Non-Ilmiah:
-
Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
-
Fakta yang disimpulkan subyektif.
-
Gaya bahasa konotatif dan populer.
-
Tidak memuat hipotesis.
-
Penyajian dibarengi dengan sejarah.
-
Bersifat imajinatif.
-
Situasi didramatisir.
-
Bersifat persuasif.
-
Tanpa dukungan bukti.
Sifat : imajinatif dan persuasif
Jenis-jenis yang termasuk karya
non-ilmiah adalah
-
dongeng,
-
cerpen,
-
novel,
-
drama, dan
-
roman.
Salah satu contoh karangan semi
ilmiah :
Diet dengan menggunakan air putih
Diet adalah
salah satu yang sering dilakukan sebagai Cara menurunkan Berat Badan . Banyak jenis diet yang telah dilakukan untuk
mendapatkan bentuk dan berat tubuh yang proposional. Tak sedikit pula yang
melakukan diet ketat hingga harus membuat program diet. Namun sebenarnya ada
cara lain untuk menurunkan berat badan, yaitu dengan air putih.
Diet dengan air putih sebenarnya sudah lama dan banyak yang melakukannya
dalam membantu program diet yang sedang dilakukan. “Orang dewasa yang minum dua
gelas air putih sebelum makan akan membantu menurunkan berat badan hingga
sekitar 2 kilogram,” tulis Daily Mail, Kamis, 4 Juli 2013. Para peneliti telah
me-review 11 penelitian berbeda tentang hubungan air dengan diet. Hasilnya,
tiga penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi lebih banyak air akan membantu
meningkatkan penurunan berat badan ( tempo.co ).
Lalu bagaimana
cara menurunkan berat badan dengan air putih ? berikut ini beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan dengan air putih.
Buatlah seperti
seperti meminum obat. Buatlah jadwal dan target jumlah air yang harus diminum
pada setiap harinya. Minum 8 gelas air dalam sehari, misalnya dengan membuat
jadwal setiap 2 jam satu gelas air.
Bawa botol air
minum kemana pun Anda pergi. Dengan selalu membawa botol air minum kita akan
mudah dan praktis ketika membutuhkan air dan jadwal minum yang telah dibuat
akan berjalan.
Minum air dengan
suhu normal. Mungkin telah banyak yang mengira minum hangat lebih baik untuk
diet. Namun perlu diketahui air dengan kondisi normal lebih baik, karena lebih
mudah diserap oleh tubuh.
Buat alarm untuk
mengingat minum air. Mungkin kita sering lupa karena aktifitas sehingga kita
menjadi jarang minum air. Mungkin salah satu cara mengatasinya adalah dengan
menyeting alarm pada handphone atau jam untuk mengingatkan untuk minum air
putih.
Konsumsi air
minum sebanyak 2 liter atau 8 gelas sehari bukan hanya sebagai untuk diet, tapi
juga sangat baik untuk tubuh yang selalu membutuhkan cairan. Air membantu
menjaga metabolisme tubuh agar dapat tetap berjalan dengan baik. Selamat
mencoba.
Analisis artikel berdasarkan
macam, sifat, ciri, dan bentuk
Bentuk : karangan semi ilmiah
sifat : persuasive
Ciri-ciri yang ada pada artikel
diatas :
-
Fakta yang disimpulkan subyektif.
-
Gaya bahasa konotatif dan popular.
-
Bersifat imajinatif.
-
Situasi didramatisir.
-
Bersifat persuasif.
Jenis : Artikel
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar